Memulai Usaha Bisnis dari Keprihatinan

Henri Nestle (gambar:internet)

Tentunya banyak banget cara untuk memulai usaha bisnis, kecermatan atau kejelian kita dalam melihat sesuatu kejadian sebenarnya sudah merupkan bentuk kabar tersendiri. salah satunya adalah dengan sebuah keprihatinan.keprihatinan dalam melihat perubahan lingkungan sekitar kita. nah ada salah satu seorang tokoh yang cukup menginspirasi, dimana dia juga memulai usaha bisnisnya dari rasa kprihatinannya, keprihatinannya terhadap perubahan lingkunganya, dia adalah Henri Nestle, seorang ahli kimia jerman yang berdomisili di Vevey Swiss. dia merasa prihatin dengan tingginya angka mortalitass bayi di tahun 1866 di Swiss. (Baca: Rahasia Keberhasilan Pengusaha Sukses)

Pada tahun tersebut ia melakukan eksperimen untuk melatih beberapa apoteker dengan mengadakan percobaan berbagai kombinasi susu, tepung terigu dan gula untuk menjadi sumber alternatif Gizi bayi pada ibu yang tidak mampu menyusui. dari situlah akhirnya tercipta peluang usaha, yaitu dari keprihatinan.

Untuk pertama kalinya Nestle meciptakan "Fariine Lactee" sebagai pendamping makanan bayi yang tidak cukup mendapat Air Susu Ibu (ASI). dan dari makanan tersebut, banyak bayi yang terselamatkan jiwanya pada saat itu. yang menjadikan Nestle mendapat kepercayaan masyarakat. setelah Farine Lactee berhasil menyelamatkan banyak bayi, akhirnya Nestle dapat menjual produk tersebut ke seluruh eropa. dan memberikan pemahaman awal tentang merek dan kepemilikannya, ia menggunakan namanya untuk lambang perusahaan yaitu Nestle.

Perjuangan Nestel tidak sampai di situ, karena Nestle harus bersaing dengan produk susu kental dari perusahaan Anglo-Swiss.yang pada akhirnya perusahaan tersebut ikut bergabung dengan Nestle, termasuk seorang teman Nestle, petrus seorang pembuat coklat yang pada akhirnya ikut serta bergabung dengan Nestle.

Mutu merupakan konsentrasi utama pada Nestel, terbukti kesetiaan pelanggan terhadap Nestel, ini membuktikan bahwa Nestel selalu memberikan penghargaan pada setiap kategori produk mereka di pasar, tempat mereka bersaing. memang, mutu bukan jaminan sukses, namun merupakan salah satu senjata untuk meraih seukses.dari nilai tinggi tersebut akan menimbulkan kepuasan bagi konsumen yang akhirnya menjadikan konsumen bertahan dan loyal.